Skip to main content
Berita Kegiatan

Wilayah Rawan Narkoba, BNN Ajak Warga Desa Ulak Jermun Berwirausaha

Dibaca: 39 Oleh 02 Sep 2019November 24th, 2020Tidak ada komentar
Wilayah Rawan Narkoba, BNN Ajak Warga Desa Ulak Jermun Berwirausaha
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

OKI, Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, mendatangi Desa Ulak Jermun, Kecamatan SP Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Kedatangan mereka kali ini bukan untuk melakukan penangkapan terhadap bandar narkotika seperti pada tahun sebelumnya, melainkan untuk memberikan pembekalan bagi warga daerah kawasan rawan narkoba dalam membangun kemandirian wirausaha.

“Berdasarkan data dari BNN ada sebanyak 654 kawasan desa atau kelurahan yang rawan terhadap peredaran narkoba di Indonesia, seperti halnya ada beberapa daerah di Sumatera Selatan (Sumsel), salah satunya yakni Desa Ulak Jeremun Kecamatan SP Padang. Oleh sebab itu, tujuan dari kedatangan kita kali ini untuk memberikan pembekalan pelatihan dalam membangun kemandirian wirausaha, bagi warga daerah yang kawasannya rawan terhadap peredaran narkoba,” ujar Kasubdit Masyarakat Perkotaan, Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Pemberdayaan Alternatif Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Kombespol Tri Setiyadi, SE, SH, MH.

Lebih lanjut dijelaskanya, dalam menyikapi persoalan tersebut, Direktorat Pemberdayaan Alternatif BNN mengadakan kegiatan Pemberdayaan Alternatif melalui pengembangan kewirausahaan bagi masyarakat kawasan rawan narkoba, khususnya di Desa Ulak Jeremun yang merupakan salah satu daerah rawan peredaran narkoba.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya memberikan pembekalan dalam membangun kemandirian wirausaha, dengan tujuan untuk membentuk pola pikir masyarakat dalam membangun usaha ataupun keterampilan dalam berkreasi,” katanya.

Dengan pelatihan ini juga diharapkan masyarakat daerah rawan narkoba tidak lagi berjualan ataupun memakai narkoba. Setelah nantinya ketika peserta mahir, hasil-hasil kreasi warga ini bisa dijual.

ā€œDiharapkan dengan dengan terciptanya pekerja dan wirausahawan bisa menjadi salah satu strategi dalam menurunkan angka kejahatan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkungan masyarakat, dan pemasarannya kita bantu melalui www.tokostopnarkoba.com,” jelasnya.

Selain memberikan ilmu dan skil hendi krap dalam kegiatan yang kita gelar selama 3 hari ini, selanjutnya pada hari Kamis (28/8/2019) besok BNN akan menggandeng pihak CSR dari PT. Bintang Tujuh, untuk membudidayakan jahe merah.

“Peserta akan diberikan pelatihan bagaimana cara membudidayakan jahe merah, mereka juga akan diberikan bibit unggul, pupuk dan lain sebagainya, kemudian hasil panen dari jahe merah tersebut akan dibeli oleh pihak PT. Bintang Tujuh,” bebernya sembari menambahkan hasil dari jahe merah yang berkwalitas harganya cukup tinggi, yakni Rp70 ribu hingga Rp74 ribu per kilogramnya.

Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) OKI, Kompol. Dwi Handoko, SH, MH menambahkan, dalam hal memberantas peredaran narkoba di Kabupaten OKI, kita semua akan terus bersinergi baik dari pemerintah daerah maupun pusat, karena pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba memerlukan kerja sama banyak pihak. Tidak hanya diserahkan pada penegak hukum saja, melainkan peran keluarga, lingkungan, dan masyarakat juga sangat penting dalam mencegah penyalahgunaan narkoba saat ini.

“Masyarakat sebagai aktor utama penggerak di lapisan terbawah, diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap kelangsungan program P4GN di lingkungan masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kades Ulak Jeremun, Sukarman, mengucapkan terima kasih kepada pihak BNN, karena dalam pelatihan ini masyarakat akan belajar dan didorong untuk kreatif dalam berinovasi menciptakan peluang usaha, karena keterlibatan masyarakat dalam tindak kejahatan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dipandang sebagai kurangnya kemampuan dan keterampilan dalam bekerja dan mencari nafkah untuk menopang kehidupannya.

“Para peserta juga terlihat sangat antusias dan diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat sehingga mampu menciptakan peluang kerja guna memperbaiki perekonomian keluarga, dan juga dapat meningkatkan pemahaman dalam manambah wawasan dan pengetahuan wirausaha,” ujarnya.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel